Sabtu, 07 November 2009

BEKAL UNTUK HARI KEMUDIAN

Hakekat kehidupan didunia ini, yang sesungguhnya adalah tempat persinggahan kita sementara, dunia ini bukanlah merupakan tempat tinggal kita yang kekal dan abadi.


Rosulullah saw ketika memberi wasiat kepada para sahabatnya, dimana beliau bersabda kepada Abdullah bin Umar :


Kun fi dunnya ka ‘anaka ghoribun ao’abirusabil : Adalah kamu di dunia ini seakan kamu seorang pengembara atau seorang yang numpang lewat jalan.


sesungguhnya dunia adalah suatu desa besar yang di huni oleh para pengembara yang saling bergantian datang dan pergi, banyak sudah dunia ini memisahkan anak dengan ayahnya, suami dengan istrinya, teman dengan temannya atau kekasih dengan kekasihnya, itu semua menandakan bahwa kita pada suatu saatnya nanti pasti akan mengalaminya.


Akan tetapi yang perlu kita ingat bahwa dunia ini merupakan ladang akhirat, dunia merupakan harta simpanan, yang didalamnya di titipkan amal2 sholeh yang bisa mendekatkan kita kepada rahmat dan ridhonya, bahagia dan sengsaranya kita di akhirat nanti, tergantung keta’atan kita kepadanya dan menjalankan perintah-Nya selama mengembara di dunia ini.


Wa maa umiruu illaa li ya’budullaaha mukhlisiina lahud-din : Padahal mereka tidak di suruh kecuali supaya menyembah Allah 
dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus. (QS.Albayyinah:5)


Oleh karena itu orang yang mempunyai akal sehat adalah orang yang tidak menganggap dunia ini sebagai tujuan yang utama, orang yang mempunyai akal sehat tidak akan terus disibukan denga urusan duniawi, dari pagi sampai malam sibuk mencari harta yang berlimpah tanpa peduli dengan pekerjaan amal sholeh sebagai bekal di alam akhirat nanti.


Allah berfirman dalam Al-Qur’an : Famann kana yarjuliqoo ‘arobbii falya’mal ‘amalan sholiha, wala yusriq bi’ibazatirobbihii ahada ” Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhanya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh 
dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam ibadatnya,”  (Q.S. Al-Kahfi:110).


Tahun demi tahun berlalu, semakin hari umur kita semakin berkurang, semakin hari kita semakin mendekati ajal kita, sementara dosa-dosa yang kita lakukan semakin hari semakin bertambah akibat ketidak taatan kita kepada Allah SWT,


Jika dosa semakin bertambah tidak ada yang dapat kita lakukan lagi kecuali dengan bertobat yang tulus, dan kembali kepada Allah Azza wa Jalla dengan hati yang penuh rasa takut dan tidak ada niat untuk mengulangi lagi perbuatan2 maksiat.


Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan, di bulan ramadhon Allah mengobral pahala, apa yang kita kerjakan di bulan suci ini akan dilipat gandakan pahalanya bahkan sampai 700 kai lipat, ini adalah momentum yang tepat buat kita untuk bertobat dan memperbanyak amal sholeh, mencari pahala yang sebanyak-banyaknya untuk bekal kita di akhirat nanti, karena kita nanti akan dihadapkan pada persidangan agung untuk verifikasi atau penelitian amal-amal kita sampai sekecil apa pun, di Mahkamah Akhirat nanti para Malaikat tidak akan bisa di suap atau di ajak KKN, semua anggota tubuh kita akan menjadi saksi yang langsung bicara sendiri-sendiri melaporkan apa yang telah diperbuat selama hidup di dunia, tidak ada satupun yang di sembunyikan yang baik dan buruk semua dibongkar secara jelas dan nyata.


Kita benar-benar akan menghadapi persidangan yang sangat berat, semua orang akan merasa takut dipersidangan itu termasuk ahli ibadah sekalipun, apa lagi orang-orang yang durhaka dan melalaikan perintah Allah.


Mudah-mudahan kita selalu diberi petunjuk di jalan yang benar dan mudah-mudahan segala amal ibadah kita di terima dan mendapat ganjaran dari Allah SWT. Amiin.


Wabillahitaufiq’walhidayah,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


cepsasdika.blogspot.com 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar